SALAM REDAKSI
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, tiada kata yang
patut kita ucapkan kecuali rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmatNya kepada semua makhluk di jagad raya ini. Salawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga dan para sahabat.
Edisi mading BPJS
Board bulan April kali ini yang mengangkat tema Konsumen berisi tentang beberapa artikel menarik tentang bagaimana
menciptakan kepuasan pelanggan, beberapa artikel tentang konsumen/pelanggan dan
juga kanit corner dari Unit Pemasaran. Akan di angkat juga mengenai Opini front
liner (loket1-6) tentang kesan/trik dalam menghadapi peserta yang sulit, yang
pasti diharapkan madding kali ini dapat memberikan motivasi dan ilmu untuk
teman-teman duta BPJS Kesehatan KC Kediri seluruhnya. Kritik dan saran akan
terus kami nantikan dari rekan DUTA BPJS Kesehatan semua. Kritik dan saran
dapat disampaikan langsung kepada Tim Redaksi BPJS Board KC Kediri.
Akhir kata, semoga
BPJS Board kali ini bermanfaat, dan selamat membaca.
Salam….
MENGAPA BPJS
MASIH MEMBUTUHKAN PEMASARAN ?
Kadang-kadang pertanyaan ini timbul karena BPJS
Kesehatan sesuai dengan UU No.24 Tahun 2011 mewajibkan setiap penduduk
Indonesia ikut program BPJS Kesehatan baik itu biayanya ditanggung sendiri atau
ditanggung oleh Pemerintah. Bukankah kalau wajib tinggal mensosialisasikan ke
seluruh warga negara dan apabila tidak memathui maka akan dikenakan sanksi yang
berlaku ....?
Pemasaran masih dibutuhkan di era BPJS Kesehatan ini,
karena untuk perekrutan peserta terutama dari Pekerja Penerima Upah (PPU)
sektor swasta masih diperlukan pendekatan menggunakan pendekatan teknik
pemasaran antara lain melakukan Sosialisasi sekaligus meyakinkan kepada pihak
Managemen maupun pekerja tentang program JKN, tentunya ini butuh proses untuk
suatu Badan Usaha bisa melakukan
registrasi Badan Usaha ke BPJS Kesehatan walaupun dalam Undang-Undang sdh
diwajibkan. Bagi Badan Usaha Swasta tentunya penawaran Program JKN ini
perlakuanya tetap seperti menjual produk dimana produk tersebut bisa mereka
rasakan seperti yang kita janjikan dan mereka bisa mengajukan komplain manakala
ada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang kita janjikan.
Fungsi Pemasaran juga terkait dengan perekrutan
peserta Jamkesda/PBI APBD 2 dimana teknik Pemasaran dibutuhkan dalam hal
advokasi kepada Pihak Pemda dan lobi dengan pejabat pembuat keputusan disini
dibutuhkan waktu yang panjang dimana jiwa dan semangat marketing yang tidak
mudah putus asa sangat dibutuhkan. Karena prinsip seorang marketing adalah bisa
closing dari target atau sasaran yang sudah ditentukan.
Fungsi Pemasaran focusnya hanya pada perekrutan
peserta dari semua segmen peserta terkecuali peserta dari PNS, Penerima Pensiun
PNS/Polri, Veteran dan Perintis Kemerdekaan. Apabila Kepesertaan berhasil
direkrut oleh Pemasaran maka untuk proses selanjutnya ditangani oleh Unit MK
& UMP4 untuk entry/migrasi data, penerbitan kartu, distribusi kartu,
penanganan keluhan dan sosialisasi apabila diperlukan atau ada permintaan.
Secara keseluruhan Pemasaran fungsi utamanya adalah
mempercepat perekrutan peserta dari seluruh segmen peserta agar bisa tercapai
target sesuai yang ditentukan yaitu tahun 2019 apa yang disebut dengan cakupan
semesta (universal Coverage )
Pertanyaannya, apabila seluruh penduduk Indonesia
sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan sesuai yang ditargetkan pada tahun 2019
apakah Pemasaran masih dibutuhkan ....? Kita
tunggu kebijakan dari BPJS Pusat.
Kepala Unit Pemasaran
Budi Wusonoadi
Faktor Harapan Konsumen –
Banyak yang menyakini bahwa harapan pelanggan menetukan kualitas produk (barang
dan jasa) dan juga kepuasan pelanggan. Harapan pelanggan ini melatarbelakangi
mengapa dua perusahaan dinilai berneda oleh pelanggan. Dalam konteks kepuasan
pelanggan, umumnya harapkan merupakan keyakinan pelangga terhadap apa yang akan
diterimanya. Menurut Zeithaml, et al. (1993) ada bebeapa faktor yang
mempengaruhi harapan pelanggan diantaranya.
1.Enduring
Service Intensifiers
Faktor ini merupakan faktor yang
sifatnya stabil dan mendorong peningktan sensivitas pelanggan terhadap barang
atau jasa. Faktor ini dapat meliputi orang lain dan filosofi pribadi tehadap
jasa. Seorang pelanggan berhak mendapat pelayan yang baik pula apabila
pelanggan yang lain mendapat pelayanan yang baik oleh pemberi jasa. Adapun
filosofi individu saat seorang nasabah bank tentang bagaimana pemberian
pelayanan yang benar akan menetukan harapannya terhadap bank tersebut.
2.Personal
Needs
Kebutuhan yang dianggap seseorang
mendasar untuk kesejagteraannya juga aka dianggap sebagai penentuan harapannya.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik, sosial dan psikologis.
3.Transitory
Service Intensifier
Faktor yang merupakan faktor
individu yang bersifat sementara atau jangka pendek yang meningkatkan
sensitivitas pelanggan terhadap jasa. Berikut faktornya:
- Pada situasi darurat saat pelanggan memembutuhkan jasa dan menginginkan perusahaan untuk membantunya. Sebagai contoh saat kita mengalami kecelakaan lalu lintas, dan kita menginginkan asuransi mobil untuk membantu kita dalam memperbaiki kerusakan yang dialami oleh mobil kita.
- Jasa terakhir yang diterima atau dikonsumsi oleh pelanggan dapat menjadi patokan baik buruknya jasa yang akan diterima berikutnya.
4.Percevied
Service Alternatives
·
Merupakan persepsi atau pemikiran
pelanggan terhadap tingkat atau derajat pelayanan perusahaan yang sejenis.
Semisal pelanggan membeli di swalayan A, pasti dia akan mempunyai persepsi
kalau di membeli di swalayan B mempunyai pelayanan yang berbeda entah itu lebih
baik atau lebih buruk. Jika konsume nmempunyai alternatif yang banyak, maka
harapannya terhadap jasa cenderung semakin besar.
5.Self-Perceived Service Rules
·
Faktor ini merupakan persepsi pelanggan terhadap
keterlibatanya dalam mempengaruhi service atau pelayanan jasa yang akan
diterimanya. Jika konsumen terlibat dalam pemberian jasa dan jasa yang
diterimanya kurang begitu baik maka pelanggan tidak akan sepenuhnya menyalahkan
si pemberi jasa.
6.Situational Factors
·
Faktor ini terdiri atas setiap kemungkianan yang
dapat mempengaruhi kinerja jasa, diluar kendali atau kontrol pemberi jasa.
Sebagai contoh pelayanan pada bank, pada saat tertentu bank akan dipenuhi oleh
nasabah sehingga para nasabah akan antri dan menunggu dalam waktu yang cukup
lama. Ini akan mengakibatkan menurunnya tingkat pelanyanan minimal yang akan
diterimanya namun ini hanya bersifat sementara waktu karena ini juga bukan
salah dari pemberi jasa yang dalam hal ini adalah bank.
7.Explicit Service Promises
·
Faktor ini merupakan janji atau pernyataan
(personal ataupun non-personala) dari perusahaan terhadap konsumen. Ini bisa
dalam bentuk iklan, personal selling, perjanjian, atau komunikasi dengan
karyawan perusahaan tersebut.
8.Implicit Service Promises
·
Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan
dengan jasa, yang memberikan kesimpulan kepada pelanggan tentang jasa yang
bagaimana seharusnya dan yang akan diberikan. Petunjuk yang memberikan gambaran
jasa ini meliputi harga dan alat-alat pendukung jasanya.
9.Worth of Mouth (Rekomendasi atau saran dari orang lain)
·
Merupakan pendapat yang dikemukan baik personal
maupun non-personal yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi atau
perusahaan kepada pelanggan. Biasanya faktor ini lebih mudah diterima karena
orang yang menyampaikannya adalah orang yang dapat dipercayai seperti para
ahli, teman, tetangga, dan saudara. Disamping itu faktor ini cepat diterima
karena para pelanggan jasa kesulitan mengevaluasi barang atau jasa yang belum
pernah digunakannya.
10.Past Experience
·
Seperti dalam arti bahasa Indonesia-nya past
experiene ini merupakan pengalaman masa lampau yang dapat meliputi hal-hal yang
telah dipelajari pelanggan dari jasa yang pernah diterimanya pada masa lampau.
APRIL BIRTHDAY LIST
1. Hernawati
(01-April)
Tenaga
Kebersihan KC Kediri
2. Parida
Aryani (10-April)
Staf
Administrasi Pelayanan Peserta
3. Yudha
Melania Ariani (13-April)
Staf
Penagihan
4. Ferry Agus
Mujianto (13-April)
Security
Anggota KC Kediri
5. Kartiningdyah Anggreini (21-April)
Staf SDM dan Komunikasi Internal
6. Eva Andi Wijaya (23-April)
Staf
Manajemen Pelayanan Kesehatan KLO Nganjuk
0 komentar:
Posting Komentar