Selasa, 13 Desember 2016

BPJS Board Oktober : Profesional

SALAM REDAKSI










 

Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir) merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia. Perpustakaan ini bahkan bertahan selama berabadabad dan memiliki koleksi 700.000 gulungan papyrus, bahkan jika di bandingkan dengan Perpustakaan Sorbonne di abad ke-14 ‘hanya’ memiliki koleksi 1700 buku.
Perpustakaan ini di dirikan oleh Ptolemi I sang penerus Alexander(Iskandariah) pada tahun 323 SM, dan terus berlanjut sampai kekuasaan Ptolemi III. Pada waktu itu para penguasa Mesir begitu besemangat memajukan Perpustakaan dan Ilmu Pengetahuan mereka, bahkan dalam Manuskrip Roma mengatakan bahwa sang Raja mesir membelanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya berbentuk ringkasan tak berjilid. Ia juga memerintahkan prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan mengembalikan salinannya. Menurut beberapa sumber, ketika Athena meminjamkan naskah-naskah drama klasik Yunani asli yang tak ternilai kepada Ptolemeus III, ia berjanji membayar uang jaminan dan menyalinnya. Tetapi sang raja malah menyimpan yang asli, tidak mengambil kembali uang jaminan itu, dan memulangkan salinannya.



Namun cerita keemasan ini hanya menjadi sejarah. Ialah ketuka penaklukan bangsa Romawi yang di pimpin oleh Julius Caesar pada tahun 48 SM. Bangsa Romawi membakar 400.000 buku musnah menjadi abu using yang tak berguna. Dunia ilmu saat itu sangat berduka karena telah kehilangan salah satu sumber ilmu pengetahuan terbaik saat itu. Namun akhirnya sang Kaisar, Julius Caesar meminta -maaf, dan sebagai gantinya ia mengirim Marx Antonio untuk menghadiahkan 200.000 buku dari Roma kepada Ratu mesir saat itu, Cleopatra, dan dari inilah kisah mereka berlanjut.

Namun perpustakaan megah yang ada di mesir tersebut tak pernah kembali seperti masa-masa keemasanya. Sejak pembakaran tersebut, Perpustakaan Iskadariah solah tak terurus. Bahkan hampir menjadi artefak-artefak kuno saja. Akan tetapi, UNESCO memprakarsai untuk bekerja sama dengan pemerintah Mesir,membangun kembali perpustakaan dengan sejarah terbesar dalam sejarah tersebut. Dan pembangunan ini di mulai sejak tahun 1990-an. Pembangunan ini menghabiskan dana tak kurang dari US$ 220 juta. US 120 juta di tanggung pemerintah Mesir dan sisanya di tanggung dari bantuan Internasional dari Negara-negara lain. Akhirnya setelah terbengkalai hampir selama 20 Abad, Perpustakaan Iskandriah (Bibliotheca Alexandrina) berdiri megah dan unik. Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagian depan sejajar atap, dibuat kolam untuk menetralkan suhu pustaka, terdiri lima lantai di dalam tanah, perpustakaan ini dapat memuat sekitar 8 juta buku.

Namun yang ada saat ini baru 250.000 buku dan akan terus bertambah tiap tahun. Selain itu juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti 500 unit komputer berbahasa Arab dan Inggris untuk memudahkan pengunjung mencari katalog buku, ruang baca berkapasitas 1.700 orang, conference room, ruang pustaka Braille Taha Husein khusus tuna netra, pustaka anak-anak, museum manuskrip kuno, lima lembaga riset, dan kamar-kamar riset yang bisa dipakai gratis. Dan yang juga menarik,adalah lantai tengah perpustakaan tersebut terdapat Gallery Design dan bisa dilihat dari berbagai sisi. Di lantai kayu yang cukup luas itu terpajang berbagai prototype mesin cetak kuno dan berbagai lukisan dinding. Perpustakaan ini selalu dipenuhi pengunjung, padahal di Alexandria tidak banyak universitas seperti di Kairo. Ini menunjukkan tingginya minat baca masyarakat Mesir dan perpustakaan yang dulu dihancurkan Julius Caesar itu kini menjadi salah satu objek wisata sebagaimana Piramid Giza, Mumi, Karnax Temple, Kuburan para Firaun di Luxor atau Museum Kairo yang menyimpan timbunan emas Tutankhamun.
Demikianlah sejarah singkat adanya perpustakaan duni yang masih terus berkembang hingga era modern saat ini.






KADER JKN-KIS



PELATIHAN KADER JKN-KIS



Materi-materi yang akan terkandung dalam kegiatan Pelatihan dan Pembekalan, diantaranya yaitu:
a. Konsep JKN,
b. Tugas dan fungsi Kader JKN-KIS,
c. Kegiatan lapangan,
d. Product knowledge (Konsep JKN, prinsip JKN dan UU BPJS (gotong royong), syarat kepesertaan, prosedur benefit, promotif preventif, iuran dan pembayaran iuran),
e. Penguatan kemampuan sebagai Pemasar dan Pengumpul Iuran,
f. Informasi profil wilayah kerja dan peserta BPJS Kesehatan.

Materi Pelatihan Berikut adalah materi pelatihan yang akan dilakukan yang terlihat pada tabel di bawah ini :
 



HAK DAN KEWAJIBAN KADER JKN KIS

A. Hak Kader JKN-KIS
1. Mendapatkan pelatihan dan informasi kebijakan terkini seputar BPJS Kesehatan.
2. Mendapatkan product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan, channel perbankan dan PPOB (Payment Point Online Bank).
3. Mendapatkan materi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) berupa buku saku terkait product knowledge mengenai kepesertaan, pelayanan dan chanel perbankan, leaflet mengenai hak dan kewajiban peserta.
4. Mendapatkan mapping peserta PBPU dan Bukan Pekerja BPJS Kesehatan berdasar kuota by name by address per tingkat desa/ kelurahan.
5. Mendapatkan atribut atau tanda pengenal khusus kader JKN-KIS.
6. Memperoleh imbalan dari BPJS Kesehatan berupa:

a. Bantuan Biaya Operasional :
1) Dibayarkan sebesar Rp500.000,00 setiap bulan untuk 3 bulan pertama pada saat ditunjuk sebagai kader JKN-KIS, langsung ke rekening tabungan Kader JKN-KIS.
2) Pembayaran dilakukan paling lambat 1 minggu setiap awal bulan berjalan.
3) Bantuan Biaya Operasional periode 3 bulan pertama diberikan hanya sekali per Kader JKN-KIS sesuai kuota peserta binaan masing-masing Kader.
4) Dalam hal terjadi pergantian kader dengan kondisi :
·      Pergantian terjadi pada saat kader yang diganti masih dalam masa menerima bantuan operasional maka kader pengganti tersebut berhak mendapatkan bantuan operasional yang belum dibayarkan kepada kader yang diganti.
·      Pergantian terjadi setelah masa kader yang diganti menerima bantuan operasional maka kader pengganti tersebut tidak berhak lagi mendapatkan bantuan operasional.

b. Bantuan Deposit Dana Sebagai Pengumpul Iuran :
Bagi yang bersedia menjadi agen PPOB (sebagai pengumpul iuran JKN) diberikan deposit sebagai agen PPOB sebesar Rp250.000,00

c. Imbalan Jasa Keperantaraan :
1. Dihitung dari jumlah peserta binaan Kader JKN-KIS yang dikunjungi atau dilakukan sosialisasi minimal satu kali dan membayar iuran pada bulan-bulan berikut setelah dilakukan sosialisasi atau kunjungan;
2. Imbalan diberikan kepada Kader JKN-KIS yang masih terdaftar sebagai kader;
3. Imbalan diberikan kepada Kader JKN-KIS berdasarkan formulir F.


4. Imbalan dihitung dari persentase atau nominal dikalikan dengan jumlah iuran peserta binaan sesuai point 1);
5. Besaran persentase atau nominal ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan BPJS Kesehatan.
6. Imbalan dibayarkan pada awal bulan berikutnya ke rekening tabungan Kader JKN-KIS.
7. Imbalan dibayarkan paling lambat 1 minggu setiap awal bulan berjalan.


B. Kewajiban Kader JKN-KIS
1. Wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan dan tidak ada tunggakan iuran.
2. Melakukan sosialisasi kepada peserta secara perorangan maupun berkelompok dengan melampirkan daftar hadir peserta sosialisasi. Berikut isi Sosialisasi :
a. Sosialisasi tentang JKN yaitu program pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia berdasarkan asas gotong royong;
b. Mekanisme pendaftaran dan update data peserta;
c. Hak dan kewajiban peserta;
d. Prosedur mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk fasilitas kesehatan yang bekerja sama;
e. Iuran dan tata cara pembayaran (saluran pembayaran, waktu pembayaran, denda pembayaran);
f. Petunjuk pindah kelas rawat dan perubahan FKTP.
3. Melaporkan kegiatan sosialisasi (kelompok/ kunjungan) sebagai dasar perhitungan imbalan jasa keperantaraan dengan melampirkan dokumen di bawah ini:
a. Daftar kunjungan ke peserta dan calon peserta (formulir C);
b. Daftar hadir peserta dan calon peserta sosialisasi kelompok (formulir dibuat oleh KC);
c. Foto kegiatan sosialisasi dan kegiatan kunjungan.
4. Memiliki rekening tabungan pada salah satu bank mitra BPJS Kesehatan;
5. Tunduk kepada peraturan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan;
6. Mengelola data peserta baru dan peserta lama sebagai alat bantu pengingat dan pengumpul iuran.
7. Melayani dengan sikap hormat dan sopan.
8. Memberikan informasi secara jelas dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi.
9. Tidak menerima imbalan dari peserta yang tidak sesuai ketentuan.





OKTOBER BIRTHDAY LIST





1.   Sri Utami (12-Oktober)
Kepala Layanan Operasional Kota Blitar

2.   Issa Bellita Puspa Sari (19-Oktober)
Staf Pemasaran, Kepesertaan, dan UPMP4 KLO
Kabupaten Kediri




















Posted on by www.hasanudin-corner.blogspot.com | No comments

0 komentar:

Posting Komentar